Para tukang ojek di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung , akan diajar berbahasa Inggris supaya bisa berkomunikasi dengan para wisatawan asing.
"Di sini angkutan umum yang diandalkan baru ojek dan itu akan tetap dipertahankan sebagai penunjang pariwisata," kata Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, dan Informatika Bangka Barat, Pak Choirul Amri Rani di Muntok, Senin (13/12/2010) yang dikutip dari Kompas.com
Karena alasan itu, Dinas Perhubungan (Dishub) akan meningkatkan kemampuan para tukang ojek berbahasa Inggris supaya bisa berkomunikasi dengan para wisatawan asing.
Nah, kalau nanti para tukang ojek sudah cas cis cus berbahasa asing, mereka pun diharapkan bisa menjadi pemandu wisata yang dapat menjelaskan obyek-obyek wisata yang dapat dikunjungi. Ih, keren, deh!
"Let's go sir! I'll take you, yah, " kata si tukang ojek.
Selain bahasa asing, para tukang ojek juga akan diberi bimbingan mengenai apa saja obyek wisata yang ada di Bangka Barat.
Apalagi, akan ada penginapan baru, Pesanggrahan Menumbing. Tentu saja, wisatawan pun akan semakin banyak dan butuh pemandu wisata.
Pesanggrahan Menumbing, bangunan yang terletak di Bukit Menumbing, di ketinggian 445 meter di atas permukaan laut itu dibangun sekitar tahun 1928-1930.
Bangunan itu dikenal sebagai tempat pengasingan Proklamator RI Soekarno dan Hatta setelah agresi militer Belanda II pada 19 Desember 1948.
"Dengan dijadikannya Pesanggrahan Menumbing sebagai penginapan, perawatan dan pelestariannya dapat lebih efektif dan para wisatawan dapat sekaligus menikmati wisata sejarah di sana," tambah Pak Choirul.
Wah, berarti kalau nanti Nesi berkunjung ke tempat itu, bisa berbahasa Inggris dengan para tukang ojek! Seruuu!
Nah, jangan mau kalah dong, sama mereka. Kita juga harus pandai berbahasa Inggris. (
2 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar